Riwayat Singkat Hari Jadi Kabupaten Temanggung
InoaGroup.com - Sejarah Temanggung selalu dikaitkan dengan raja Mataram Kuno yang bernama Rakai Pikatan, nama ini kini dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah yang berada pada sumber mata air di desa Mudal Kecamatan Temanggung. Disini terdapat peninggalan berupa reruntuhan batu-bebatuan kuno yang diyakini petilasan raja Rakai Pikatan. Sejarah Temanggung mulai tercatat pada Prasasti Wanua Tengah III Tahun 908 Masehi yang ditemukan penduduk dusun Dunglo Desa Gandulan Kecamatan Kaloran Temanggung pada bulan November 1983. BACA JUGA : Menghasilkan Uang dari Internet Tidak Bisa Cepat? Benarkah, KLIK DISINI
Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda,
Nomor 11 Tanggal 7 April 1826, Raden Ngabehi Djojonegoro ditetapkan sebagai
Bupati Menoreh yang berkedudukan di Parakan, dengan gelar Raden Tumenggung Aria
Djojonegoro. Setelah perang Diponegoro berakhir, beliau kemudian memindahkan
Ibu Kota ke Kabupaten Temanggung. Kebijaksanaan pemindahan ini didasarkan pada
beberapa hal; Pertama, adanya pandangan masyarakat Jawa kebanyakan pada sat
itu, bahwa Ibu Kota yang pernah diserang dan diduduki musuh dianggap telah
ternoda dan perlu ditinggalkan. Kedua, Distrik Menoreh sebuah daerah sebagai
asal nama Kabupaten Menoreh, sudah sejak lama digabung dengan Kabupaten
Magelang, sehingga nama Kabupaten Menoreh sudah tidak tepat lagi. Mengingat hal
tersebut, atas dasar usulan Raden Tumenggung Aria Djojonegoro, lewat esiden
Kedu kepada Pemerintah Hindia Belanda di Batavia, maka disetujui dan ditetapkan
bahwa nama Kabupaten Menoreh berubah menjadi Kabupaten Temanggung. Persetujuan
ini berbentuk Resolusi Pemerintah Hindia Belanda Nomor 4 Tanggal 10 Nopember
1834.
Mempertimbangkan bahwa Hari Jadi Daerah merupakan awal perjalanan
sejarah, agar diketahui semua lapisan masyarakat, guna memacu meningkatkan
semangat pembangunan dan pengembangan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Dati II
Temanggung menugaskan kepada DPD II KNPI Kabupaten Temanggung untuk mengadakan
pelacakan sejarah dan seminar tentang Hari Jadi Kabupaten Temanggung. Dari
hasil seminar tanggal 21 Oktober 1985, yang diikuti oleh Sejarawan, Budayawan
dan Tokoh Masyarakat, ABRI, Rokhaniwan, Dinas/Instansi/Lembaga Masyarakat dan
lain-lainnya, maka ditetapkan bahwa tanggal 10 Nopember 1834 sebagai Hari Jadi
Kabupaten Temanggung. BACA JUGA : Kisah Unik Seorang Pelajar Hasilkan 25 Juta Per Bulan Dari Internet
Catatan sejarah Temanggung berasal dari :
Prasasti Wanua Tengah III, Berkala arkeologi tahun 1994 halaman 87 bahwa Rakai Pikatan dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 27 Mei 855 M.
Prasasti Siwagrha terjemahan Casparis (1956 - 288), pada tahun 856 M Rakai Pikatan mengundurkan diri.
Prasasti Nalanda tahun 860 (Casparis 1956, 289 - 294), Balaputra dewa dikalahkan perang oleh Rakai Pikatan dan Kayu Wangi.
Prasasti Wanua Tengah III, Berkala Aekeologi Tahun 1994 halaman 89, Rakai Kayu Wangi naik tahta tanggal 27 Mei 855 M.
Prasasti Wanua Tengah III, Berkala Aekeologi Tahun 1994 halaman 89, Rakai Kayu Wangi naik tahta tanggal 27 Mei 855 M.
Dalam buku karangan I Wayan Badrika halaman 154, Pramudya Wardani kawin dengan Rakai Pikatan dan naik tahta tahun 856 M. Balaputra Dewa dikalahkan oleh Pramudha wardani dibantu Rakai Pikatan (Prasasti Ratu Boko) tahun 856 M.
Catatan diatas dapat disimpulkan bahwa Rakai Pikatan mengangkat putranya Kayu Wangi. Selanjutnya mengundurkan diri dan meninggalkan Mataram untuk kawin dengan Pramudha Wardani. Dalam peperangan melawan Balaputra Dewa, Rakai Pikatan dibantu putranya Kayu Wangi. UNTUK MEMBACA ASAL-USUL NAMA TEMANGGUNG, SILAHKAN KLIK DISINIKAMI BERBAGI KARENA KAMI PEDULI, SHARE ARTIKEL INI JIKA MENURUT ANDA BISA BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN, KLIK TOMBOL SHARE DI BAWAH INI
Komentar
Posting Komentar